Keramik atau gerabah adalah hasil dari sebuah kebudayaan. Sebuah bukti, jejak, maupun wujud dari kebudayaan. “Walau demikian, tidak aneh ketika desain keramik berubah. Sah-sah saja, karena kebudayaan selalu berkembang, seiring kemajuan manusia,” tandas Sumarsono, antropolog dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Pendapat antropolog Sumarsono ini, dikemukakan menyikapi fenomena revolusi desain keramik, dari bentuk tradisional menjadi kontemporer. Dari pembuatan sesuai pakem dan desain menurut rasa seni setempat, menjadi modernisasi pembuatan serta desain mengikuti permintaan konsumen dan tren pasar.
Revolusi, redesain, atau apa pun namanya, merupakan usulan para peserta Jelajah Budaya Kalimantan Barat—difasilitasi staf Deputi Hubungan Antarbudaya, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Pontianak—menyikapi kemunduran industri Keramik Singkawang.
Ada pun revolusi keramik, ternyata tidak ditabukan dalam industri keramik. Simaklah revolusi desain pada ornamen tempel di sentra keramik Kasongan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sentra keramik di Plered, Kabupaten Purwakarta, Jabar, dan sentra keramik Sitiwinangun, di Kabupaten Cirebon, Jabar.
Ornamen tempel di Kasongan, misalnya, membuat perajin keramik setempat tidak hanya memproduksi keramik konvensional, seperti kuali, gentong, dan bentuk tabung lainnya—yang membosankan. Tapi mencipta bentuk-bentuk gentong, dengan kepala gajah dilengkapi belalai menjuntai, atau bentuk lain yang sangat artistik.
Salah satu perajin keramik, yang sukses menelorkan karya-karya keramik inovatif, adalah F Widayanto. Dengan sederetan karya, beride dasar loro blonyo—patung pasangan pengantin Jawa, dia mengentaskan keramik ke strata lebih tinggi. Keramik sebagai barang pajangan kaum elite, bagian dari interior rumah, bukan sekedar katakanlah “peralatan masak-peralatan dapur”.
http://www.pinboo.org proprint_pinboo@yahoo.com
Desain untuk Dunia Industri
Rabu, 01 Desember 2010
Selasa, 30 November 2010
Serba-Serbi
Ide dari Bapak Toto. XD
Ternyata orang Jepang(Asia) mempunyai banyak berjasa dalam bidang desain industri. Yah, tidak terlau mengagetkan, sih. LOL. Mari kita bahas! Walau ini hanya sebagian kecil dari seluruh jasa-jasa mereka.
Enjoy!
Walkman
Siapa yang tidak mengenal Walkman? Pasti tahu 'kan? Walau sekarang sudah tidak terlalu terdengar lagi gaung namanya, tapi ini merupakan awal mula adanya pemutar musik portabel semacam mp3 player, iPod, dll yang semakin lama semakin imut kecil bentuknya. Tetapi penemuan Walkman bukanlah merupakan penemuan yang besar karena kaset yang memakai pita telah ditemukan sejak tahun 1963, dibuat oleh Phillips, sebuah perusahaan elektronik dari Belanda. Dibuat untuk sekretaris dan wartawan. Pada masa itu orang-orang lebih menyukai mendengar musik di rumah atau di mobil.
Pada awalnya tidak ada pemutar musik portabel. Ada pun ukurannya cukup besar. Oleh karena itu, Masaru Ibuka, The Honorary Chairman of Sony, yang suka mendengarkan musik dalam perjalanan pesawatnya merasa terganggu dengan ukuran alat pemutar kasetnya(TC-D5) yang cukup besar. Ia meminta kepada Norio Ohga untuk membuatkannya alat pemutar kaset yang mudah dibawa kemana-mana. Lalu Ohga segera menghubungi Kozo Ohzone, the general manager of the Tape Recorder Business Division, memberitahunya mengenai keinginan Ibuka. Maka Ohzono dan timnya berusaha membuat benda yang diminta oleh Ibuka dengan membuang fungsi merekam dari TC-D5 sehingga hanya menghasilkan suara stereo dan dilampirkan juga dengan headphone yang berukuran cukup besar.
Tetapi yang diperlihatkan Ohzone kepada Ibuka adalah versi yang lebih kecil dari penemuan yang sebelumnya dan sumber dayanya adalah baterai. Ibuka cukup senang akan benda tersebut walau dengan headphone yang cukup besar. Lalu Ibuka memberitahu hal ini kepada Morita, ketua Sony, dan juga mengungkapkan idenya bahwa pemutar kaset portabel akan disukai banyak orang. Morita setuju akan idenya. Lalu diluncurkanlah cikal bakal alat pemutar musik portabel sekarang pada tahun 1979. Tentu sebelum diluncurkan, alat ini sudah mengalami perbaikan-perbaikan dimana ukuran headphonenya menjadi lebih kecil dari protipe awalnya, dan juga pemotongan harga produksi sehingga harganya sesuai dengan kebutuhan(tidak terlalu mahal).
MIE INSTAN
Siapa yang tidak suka mie instan? Pasti pada suka kan? Lalu, pernahkan bertanya-tanya siapa penemu dari mie instan? Jujur saya saja tidak pernah bertanya-tanya. Mau tahu siapa penemunya? Penemunya ternyata adalah seorang Jepang kelahiran Taiwan, 5 Maret 1910 bernama Momofuku Ando, pendiri Nissin Food Products. Beliau berpikir gaya hidup orang Jepang yang disiplin dan tepat waktu membuat orang jepang harus mempunyai makanan alternatif yang siap saji. Dari pemikiran itulah ia berpikir untuk membuat Mie Instan.
Pada tahun 1958, beliau meluncurkan produk Nissin pertama yaitu "Mie Ayam", mie instan pertama di dunia. Mie yang dapat dinikmati hanya dalam waktu beberapa menit saja dengan cara diseduh dengan air panas di dalam mangkuk tertutup. Ia mendapat inspirasi ketika melihat antrean panjang pembeli di kedai mie kuah di suatu pasar. Produk ini diluncurkan ketika usahanya morat-marit. Lalu pada tahun 1971, Nissin meluncurkan produk baru, yaitu "Cup Noodle"; mie instan kering yang dibungkus dalam kotak tahan panas.
Beliau sudah meninggal 5 Januari 2007 lalu, diusia 96 tahun dan seperti yang ditulis dalam surat kabar The New York Times edisi 9 Januari 2007 memuat tajuk rencana berjudul Appreciations Mr. Noodle. Isinya berupa pujian atas penemuannya, "Mi instan telah meletakkan Ando di tempat yang abadi dalam sejarah kemajuan umat manusia".
Gambar:
Gambar:
Mie Instan Pertama |
Momofuku Ando, penemu Mie Instan |
Tape Recorder buatan Sony TC-D5 |
Walkman pertama yang diluncurkan tahun 1979 |
Sumber: Bapak Toto,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizii96eldbdjpy7Z3UqkewSGcDzCg-Dl75nMyWgkPNoQ80WAGrwfKBs4zy7PDOsLBCK408YsHhc4iOEm_uvmWZU7eDGjDpJOA8lHX4uuAClJLegDs37V8vVsMAEUCW0a0bIq-AUAuVi_0/s1600/walkmansony.jpg
http://baltyra.com/wp-content/uploads/image/Mie%20Instan/Penemu%20Mie%20Instant.jpg
http://i47.tinypic.com/2duaxd5.jpg
http://baltyra.com/wp-content/uploads/image/Mie%20Instan/Penemu%20Mie%20Instant.jpg
http://i47.tinypic.com/2duaxd5.jpg
Perkembangan Desain Industri di Indonesia Sekarang
Beberapa waktu terakhir ini, pemerintah mulai tanggap untuk memberikan perhatian secara serius terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia. Bahkan dalam waktu dekat pemerintah akan segera mengeluarkan regulasi tentang industri kreatif guna memberi landasan yuridis terhadap eksistensi industri tersebut.
Terhadap fenomena tersebut, ada aspek yang perlu diperhatikan oleh pemerintah maupun para pelaku industri kreatif dalam rangka untuk mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia yaitu aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Kita tidak ingin semangat dan jerih payah para kreator untuk eksis dalam dunianya menjadi patah di tengah jalan sebagai akibat hasil kreasinya tidak mendapat perlindungan hukum. Dalam banyak contoh, para musikus (pencipta lagu) kita selalu was-was karena ciptaannya telah beredar di pasaran dalam versi bajakan beberapa saat setelah di-launching. Juga para kreator software komputer yang kecewa karena demikian mudah ciptaannya di-copy atau digandakan sehingga produk software yang original justru kalah laku dengan software yang bajakan. Di sisi lain, kita juga sering menjumpai hasil kreatifitas para pelaku usaha industri kreatif justru melanggar hak kekayaan intelektual orang lain.
Kondisi carut marut seperti ini apabila tidak mendapatkan perhatian dan penyelesaian secara komprehensif akan menjadi kontra produktif bagi keinginan positif pemerintah yang mulai melirik dan mengakui eksistensi industri kreatif dalam rangka mendukung perekonomian bangsa Indonesia.
Jumat, 26 November 2010
Saul Bass Part 2
Secara singkat, perjalanan hidup Saul Bass terangkum dalam sebuah biografi berikut ini :
1920 Saul Bass lahir di distrik Bronx yang terdapat di New York
1936 Memenangkan beasiswa untuk belajar di Art Students 'League di Manhattan
1938 Bekerja sebagai asisten di departemen seni New York, kantorWarner Bros
1944 Bergabung dengan Blaine Thompson Company, perusahaan biro iklan, dan mendaftar di Brooklyn College, di mana dia diajar oleh imigran Hungaria, seorang perancang dan desain teoris bernama Gyorgy Kepes
1946 Pindah ke Los Angeles untuk bekerja sebagai art director di biro iklan, Buchanan and co.
1952 Membuka studio sendiri, yang bernama Saul Bass & Associates pada tahun 1955
1954 Mendesain alur pemunculan judul untuk pertama kalinya untuk film berjudul Carmen Jones arahan Otto Preminger
1955 Membuat alur pemunculan judul untuk The Robert Aldrich's Big Knife dan Billy Wilder's The Seven Itch. Urutan animasi yang direncanakannya untuk The Man With Golden Arm milik Preminger menimbulkan sensasi.
1956 Elaine Makatura bergabung di studio sebagai asisten
1958 Melakukan kerjasama baru dengan Alfred Hitchcock dengan merancang judul untuk Vertigo. Bekerja dengan arsitek Buff, Straub & Hensman pada desain rumahnya, Studi Kasus Rumah # 20 di Altadena
1959 Membuat alur pemunculan judul untuk film arahan Hitchcock yang berjudul North From Northwest dan film arahan Preminger berjudul Anatomy Of A Murder
Sumber : http://designmuseum.org/design/saul-bass
1920 Saul Bass lahir di distrik Bronx yang terdapat di New York
1936 Memenangkan beasiswa untuk belajar di Art Students 'League di Manhattan
1938 Bekerja sebagai asisten di departemen seni New York, kantorWarner Bros
1944 Bergabung dengan Blaine Thompson Company, perusahaan biro iklan, dan mendaftar di Brooklyn College, di mana dia diajar oleh imigran Hungaria, seorang perancang dan desain teoris bernama Gyorgy Kepes
1946 Pindah ke Los Angeles untuk bekerja sebagai art director di biro iklan, Buchanan and co.
1952 Membuka studio sendiri, yang bernama Saul Bass & Associates pada tahun 1955
1954 Mendesain alur pemunculan judul untuk pertama kalinya untuk film berjudul Carmen Jones arahan Otto Preminger
1955 Membuat alur pemunculan judul untuk The Robert Aldrich's Big Knife dan Billy Wilder's The Seven Itch. Urutan animasi yang direncanakannya untuk The Man With Golden Arm milik Preminger menimbulkan sensasi.
1956 Elaine Makatura bergabung di studio sebagai asisten
1958 Melakukan kerjasama baru dengan Alfred Hitchcock dengan merancang judul untuk Vertigo. Bekerja dengan arsitek Buff, Straub & Hensman pada desain rumahnya, Studi Kasus Rumah # 20 di Altadena
1959 Membuat alur pemunculan judul untuk film arahan Hitchcock yang berjudul North From Northwest dan film arahan Preminger berjudul Anatomy Of A Murder
Sumber : http://designmuseum.org/design/saul-bass
Kamis, 25 November 2010
Paul Rand 2
Karya-karya awalnya terpengaruh dengan German advertising Sachplakat style(poster ornamental) dan Gustav Jensen. Pada masa ini, ia memutuskan untuk menyembunyikan identitasnya sebagai Yahudi dengan mengganti namanya menjadi ’Paul Rand’.
Pada awal umur 20-an karya-karyanya mulai mendapat perhatian internasional, terutama desainnya untuk sampul majalah Direction. Walaupun karya-karyanya yang paling terkenal yaitu logo-logo perusahaan yang dibuatnya pada tahun 1950-an sampai 1960-an. Banyak logo-logonya yang masih digunakan sampai sekarang seperti logo IBM, ABC, Cummins Engine, Westinghouse, UPS, dan masih banyak lagi.
Rand terus berkarya walau sudah berumur, terus menghasilkan logo-logo perusahaan dan dikabarkan untuk satu desain harganya bisa sampai $100.000. Salah satu karyanya yang terkenal adalah karya kolaborasi dengan Steve Jobs membuat logo perusahaan NeXT Computer.
Paul Rand’s Quote:
“Ideas do not need to be esoteric to be original or exciting.”
“Cannot survive unless it is designed with the utmost simplicity and restraint.”
------------------------------------------------
Contoh-contoh Sachplakat:
Lucien Benhard, 1906 |
Ludwig Hohlwein (1874-1949) |
----------------------------------------------------------
Logo NeXT Computer hasil kolaborasi Paul Rand dengan Steve Jobs
Langganan:
Postingan (Atom)